Senin, 28 Desember 2009

Apresiasi Sastra Anak secara Produktif


Disini saya akan sedikit mengulas kembali tentang materi sastra anak-anak. Bahwa sastra anak-anak itu adalah sastra yang sederhana, konkret, di alami anak, mudah dipahami dan lain sebagainya.
Kami mendapat tugas mandiri dari Bapak Umar Samadhy, seperti berikut :
1. menemukan contoh karya sastra anak yang baik pada buku paket, koran, majalah, internet
2. menciptakan sendiri contoh sastra anak yang baik

Nah, pada bagian menciptakan sendiri contoh karya sastra yang baik, saya berinisiatif membuat cerita bergambar untuk anak SD.
Judul cerita saya yaitu Kijang dan Monyet.
Ini dia covernya,

it's my cover :D

dan berikut adalah rangkaian ceritanya,

Di sebuah hutan, hiduplah dua bersahabat, kijang dan monyet. Mereka sudah berteman sejak kecil. Kemana-mana selalu berdua.
Kijang dan Monyet selalu bersama^^

Tapi watak keduanya sangat berbeda.
Kijang sangat baik kepada penghuni hutan lainnya dan suka menolong. sedangkan monyet selalu mau menang sendiri dan rakus.

Kijang punya banyak teman karena dia suka menolong para penghuni hutan lain yang sedang kesusahan, seperti misalnya ketika para penghuni hutan sedang bergotong royong membersihkan sampah di sungai, kijang pun turut serta membantu mereka.

Ataupun ketika berang-berang sedang membuat rumahnya di pinggir sungai. Kijang pula lah yang membantu mengambil ranting-ranting pohon untuk si berang-berang.

Lain halnya dengan monyet, ia sangat usil pada penghuni hutan lainnya. Pernah suatu hari, ia mengusir burung gagak yang tengah tertidur pulas di dahan pohon, hanya agar ia bisa bermain di dahan pohon tersebut.

Begitu pula dengan gajah, ia terpeleset kulit pisang yang dibuang monyet dengan sembarangan.

Gajah terpeleset kulit pisang


Akibatnya tubuh gajah menjadi sakit akibat ulah monyet.

Suatu hari, monyet sedang berjalan-jalan menyusuri sungai dan ia menemukan sebatang pohon pisang yang sudah berbuah namun belum masak.
Ia membayangkan betapa lezatnya pisang-pisang itu jika dimakannya sendiri. Ia tidak mau berbagi dengan penghuni hutan lainnya. maka ia mencari akal supaya penghuni hutan tidak ke sungai.

Monyet pun mulai berjaga di pinggir sungai. Setiap ada penghuni hutan lain yang akan ke sungai, monyet selalu mengatakan bahwa air sungai kotor, tercemar limbah.
Seperti halnya kerbau dan kambing yang tiba-tiba diusir monyet ketika sedang asyik berendam di sungai.

Kerbau dan Kambing diusir dari sungai

Ketika kijang akan minum di sungai, monyet pun mengatakan hal yang sama kepada kijang, bahwa air sungai kotor, telah tercemar limbah. Kijang pun tidak begitu saja percaya kepada monyet.
Ia pura-pura pergi tetapi malah emngintai dari kejauhan apa yang dilakukan monyet. Ternyata monyet sedang menjaga sebuah pohon pisang.

Kijang menjadi tahu apa yang sedang direncanakan monyet. Ia segera memberitahukan hal itu kepada penghuni hutan lainnya. mereka pun membahas masalah itu dan akhirnya sepakat untuk membalas kelakuan monyet yang rakus. Di malam hari, kijang dan yang lainnya segera mengambil pisang-pisang itu.

Keesokan harinya, ketika monyet kembali ke sungai, ia kaget melihat pohon pisangnya sudah tidak ada buahnya lagi. Seketika ia kecewa, ia tidak mendapatkan pisang itu sedikitpun.
Dan ketika kijang akan minum di sungai, monyet tidak lagi mengatakan bahwa air sungai kotor. Monyet membiarkan kijang dan yang lainnya minum di sana. Monyet menyesal, karena niat jeleknya, ia akhirnya mendapatkan balasannya.

Sekian cerita dari saya, semoga kalian semua dapat menikmatinya dan mengambil hikmah yang ada dibalik cerita ini.
;p


diposkan oleh : Musfiratun Bana

0 komentar on "Apresiasi Sastra Anak secara Produktif"

Posting Komentar

Followers

Pengunjung Blog Ini

 

Catatan Kaki Copyright 2009 Fashionholic Designed by Ipiet Templates Sponsored by Tadpole's Notez